2015: Grow Up, Face Life


Ironi kehidupan ialah terkadang kita suka ketika ditipu dan dibohongi.

Saya belajar bahwa kenyataan terkadang menyakitkan dan kita tidak siap berhadapan dengan kenyataan. Oleh karena itu kita membohongi diri kita bahwa kenyataan itu tidak ada dan lebih percaya pada kebohongan yang membuat kita merasa lebih baik.

Ada banyak buku dan motivator di luar sana yang akan mengatakan how great you are, tapi semua yang familier dengan tulisan gue tahu kalau gue bukanlah motivator. Gue seseorang yang membangunkanmu dari mimpi indah karena sudah waktunya bangun. Elo marah pastinya, padahal gue sudah menolong elo agar ga terlambat.

I love to tell the truth. And some people cannot deal with the truth.

Pesan gue selalu "Grow up, face life. Yes, it sucks, but you can go through it." and I'm not going to sugarcoat it.

Hidup itu tidak mulus, Banyak orang memang menyebalkan. Namun kita harus menjadi fighter. Jangan kabur dari kenyataan. Hadapi dan selesaikan. Itulah yang membedakan pemenang dari para loser.

Dan gue akan mengatakan sebuah kenyataan yang mungkin bakal bikin elo kecewa. Tidak perlu ilmu sakti mandraguna untuk makan beling, makan api, atau jalan di atas bara.

Kecewa? Tapi itulah kenyataan hidup. Kita pikir bahwa orang-orang tertentu punya superpower lebih dari kita, padahal kita telah dibohongi. Dude, there is no superpower.

"There is no secret recipe", kata ayah angkatnya Po dari Kung Fu Panda. The only secret is yourself.

Tidak butuh magic trick juga untuk makan beling, makan api, atau jalan di atas bara. Kenapa? Secara alamiah, hal tersebut tidak akan berbahaya kalau tahu caranya. Sama seperti bungee jumping. Tidak perlu ilmu kesaktian, tidak berbahaya kalau mengikuti prosedur, namun tentunya tidak semua orang berani mencobanya.

Berikut cara makan beling:


Berikut cara makan api:


Berikut cara jalan di atas bara:


Kita suka ketika jagoan kita menang termasuk jika dilakukan dengan trik-trik tipuan. Para fansboy tidak pernah mempertanyakan dari mana asalnya dana kampanye yang jumlahnya luar biasa itu karena mereka merasa merekalah yang menyumbang. Benar ada sumbangan, tapi berapa persen dari total semua dana kampanye? Nol koma nol sekian? Tidak masalah, yang penting everyone feels good. Mereka merasa they own The Man and let them feel that way. Everyone needs a hero and nobody likes to know that they have been fooled.

Reality sucks and we don't like it. 

Masuki tahun 2015 dengan grow up, face life

Yang belum baca buku gue You Are LIKEable, bisa beli di sini. (Hanya dijual online)

Bacaan terkait:


Enter your email address below:

Comments

Anonymous said…
Tema Grow Up Face Your Life sepertinya menjadi tema yang sangat cocok bagi masyarakat Indonesia. Mistisme dan klenik seakan-akan menjadi budaya yang mengakar di Indonesia. Di saat negara lain telah berlomba mengembangkan teknologi, di sini masih tetap percaya hal-hal supranatural yang mungkin bagi sebagian kita dapat menjadi pemberi harapan (palsu)... entah... tapi setidaknya masih tidak semua masyarakat begini.. masih ada yang mau grow up and face life! Amin..