Ini buku yang lagi gue baca dan dalemin sekarang ini, Soul Survivor.Buku ini gue baca karena dikarang oleh Philip Yancey dan juga karena gue dah tertarik untuk mempunyainya sejak lama. Gue gak tahu kalo edisi Bahasa Indonesia-nya telah terbit, so ketika gue masuk di toko buku ngeliat buku ini, spontan gue langsung keluarkan kocek buat beli.
-
Buku ini menarik karena subtitle-nya: How My Faith Survive The Church. Dalam edisi Indonesia disebutkan 'Bagaimana memulihkan hati yang telah dikecewakan gereja?' Buku ini tentang bagaimana orang yang sudah menyerap keburukan gereja, namun ia tetap kembali kepada Tuhan. Yancey mempertanyakan dirinya sendiri bagaimana ia, seseorang yang telah dilukai oleh gereja, namun dapat tetap mempertahankan iman kristiani-nya. Betul ia kecewa, tapi ia tidak lantas menjadi ateis atau pembelot gereja. Ia tetap percaya kepada Kristus meskipun pengikutNya sama sekali tidak mencerminkan Kristus. Mengapa? Karena ada orang-orang yang ia sebut Spiritual Mentors. Mereka menjadi model Yancey dan membuat ia percaya kalau masih ada kebenaran dalam gereja Tuhan.
-
Ia menyebutkan orang-orang seperti Martin Luther King, Jr., Leo Tolstoy, Feodor Dostoevsky, Mahatma Gandhi, Paul Brand, dan banyak nama lainnya hingga Henri Nouwen, dan menyebutkan bagaimana orang-orang tersebut telah memulihkan imannya dan membuatnya bertahan dengan iman kristiani hingga sekarang.
-
Bagaimana dengan gue. Gue bisa dikategorikan kecewa dengan gereja, tapi gereja sebagai lembaga, bukan individu. Gue melihat gereja sekarang jauh berbeda dengan apa yang alkitab gambarkan tentang gereja. Gue dah mengalami dan mengetahui terlalu banyak penyimpangan dan manipulasi dalam gereja. Gue, seperti Philip Yancey juga, bisa berjam-jam ngoceh tentang keburukan gereja. Namun gue tetap kristen sampe detik ini dan sampai kapanpun. Dan gue masih menaruh harapan besar bahwa ada gereja yang benar-benar perwakilan kasih Tuhan di dunia ini. Mengapa? Karena orang-orang yang masuk dalam daftar Spiritual Mentors gue. Ketika gue dah gak punya alasan untuk percaya Tuhan atau gereja, mereka meberi secercah harapan baru, bahwa masih ada orang yang ada di sisi yang berbeda.
-
Excerpt dari buku ini dalam English bisa dibaca di sini
Comments
Post a Comment