There are two ways of looking at a glass not totally filled with water. You can say it is half-empty or the other way around, half-full. Is the same ways, there are two ways to see your life, whether you considered yourself as half-empty or half-full.
Negativism versus Positivism.
Setelah dilakukan flashback, ternyata Jed punya masalah kronis dalam hal menghadapi kegagalan. Beberapa bulan terakhir, sepertinya ada awan berat yang melingkupi kehidupan Jed dan sebenarnya masalahnya bukan pada apa yang ada di luar Jed, tapi masalahnya ada dalam diri Jed sendiri. Praise God, He is good and always good. Semakin hari semakin ada titik terang yang membuat Jed lebih memahami diri sendiri dan memahami hidup ini.
Seperti curhat Jed pada my beloved sisters: Mee-a, Ina, Sis Jun, and Juli, kecenderungannya Jed jadi takut pada yang namanya kegagalan. Bukan hanya itu saja, Jed jadi takut untuk berhasil, and in the end, takut untuk mencoba, takut untuk melangkah, dan tenggelam dalam despair yang berlebihan, poor self-image, merasa diri rendah, incapable, dan accursed. Selama masa-masa gelap ini juga, Jed sangat bersyukur adanya orang-orang yang menopang Jed, yang membangunkan Jed setiap kali terjatuh, yang membuat Jed berani untuk kembali bertarung di medan laga kehidupan.
Memang selalu ada para pencemooh. Mereka bukannya membantu tapi malah mengolok-olok dan menambah krisis percaya diri Jed yang lagi parah-parahnya. Jed udah tidak percaya pada diri Jed lagi dan itu semakin diperparah dengan orang-orang yang seolah-olah ingin membantu tapi malah semakin menjerumuskan Jed dalam linangan air mata.
Ina merekomendasikan buku Failing Forward karangan John Maxwell, sebuah buku tentang mengatasi kegagalan. Ternyata bukunya emang bagus dan memberikan banyak perspektif berharga tentang kehidupan. Yang diajarkan buku itu adalah berani untuk gagal karena gagal adalah bagian normal untuk kehidupan. Tidak perlu meratapi kegagalan karena semua orang akan gagal dan semua orang akan sukses. Gagal dan sukses adalah bagian dari melodi kehidupan yang membuat hidup ini semakin bermakna dan colorful.
Tahun 2006 adalah tahun yang berat buat Jed karena di tahun ini Jed mengalami 2 kegagalan. Pertama gagal mendapat beasiswa buat ambil Master of Arts di Singapore. Kedua gagal mendapat pekerjaan yang di-idam-idamkan di Banyan Tree Bintan. Keduanya dinyatakan gagal di bulan Juni, persis sebelum ulang tahun Jed, seolah-olah Tuhan memberikan 2 kegagalan itu sebagai hadiah ultah bagi Jed. Akibatnya Jed stress berat, selama 3 bulan mengurung diri di kamar seharian, main game dari melek mata ampe tutup mata buat tidur di malam hari, keluar cuma buat pergi kerja. Sampai akhirnya Mee-a membangkitkan Jed dengan membuatkan blog ini buat Jed dan dimulailah hidup Jed kembali.
Cita-cita karir Jed cuma dua. Jed mau jadi professor dan mau jadi writer. Untuk jadi professor, harus kuliah dulu ampe dapet Ph.D dan alangkah sedihnya Jed ketika gagal dapet kesempatan ambil MA. Kalo mao jadi writer harus rajin berlatih nulis. Selama 2006 juga Jed gak aktip menulis, baru belakangan ini berusaha dapet writing passion kembali. So, Jed sedang berdoa sekarang untuk bisa dapat kesempatan ambil Master of Arts di US di bidang Creative Writing. Terus terang, dana gak ada. Kesempatan juga belom ada. Tapi Jed berdoa agar ada miracle dalam hal ini. Lebih baik berani bermimpi dibanding tidak bermimpi sama sekali.
Terima kasih banyak buat Flash yang sering berdoa buat Jed dan buat AJ yang ngotot agar Jed berani mencoba. Thanks Guys.
Terima kasih terutama buat my beloved (nama masih confidential) yang kehadirannya dalam hidup Jed telah memberikan semangat yang baru. Heran saja kenapa kita bertemu kembali setelah sekian lama di saat kita sama-sama mengalami proses yang keras dari kehidupan. Terima kasih atas semua yang telah you share dan bilang ke gue, karena apa yang you katakan tentang gue telah membuat gue mendapat sayap kembali buat terbang.
Ini message yang Jed kirim buat doi kemaren:
`Life sucks when other people laugh at you. It is fun when you can laugh with others. And life is meaningful when you can laugh at your successes and failures.`
Negativism versus Positivism.
Setelah dilakukan flashback, ternyata Jed punya masalah kronis dalam hal menghadapi kegagalan. Beberapa bulan terakhir, sepertinya ada awan berat yang melingkupi kehidupan Jed dan sebenarnya masalahnya bukan pada apa yang ada di luar Jed, tapi masalahnya ada dalam diri Jed sendiri. Praise God, He is good and always good. Semakin hari semakin ada titik terang yang membuat Jed lebih memahami diri sendiri dan memahami hidup ini.
Seperti curhat Jed pada my beloved sisters: Mee-a, Ina, Sis Jun, and Juli, kecenderungannya Jed jadi takut pada yang namanya kegagalan. Bukan hanya itu saja, Jed jadi takut untuk berhasil, and in the end, takut untuk mencoba, takut untuk melangkah, dan tenggelam dalam despair yang berlebihan, poor self-image, merasa diri rendah, incapable, dan accursed. Selama masa-masa gelap ini juga, Jed sangat bersyukur adanya orang-orang yang menopang Jed, yang membangunkan Jed setiap kali terjatuh, yang membuat Jed berani untuk kembali bertarung di medan laga kehidupan.
Memang selalu ada para pencemooh. Mereka bukannya membantu tapi malah mengolok-olok dan menambah krisis percaya diri Jed yang lagi parah-parahnya. Jed udah tidak percaya pada diri Jed lagi dan itu semakin diperparah dengan orang-orang yang seolah-olah ingin membantu tapi malah semakin menjerumuskan Jed dalam linangan air mata.
Ina merekomendasikan buku Failing Forward karangan John Maxwell, sebuah buku tentang mengatasi kegagalan. Ternyata bukunya emang bagus dan memberikan banyak perspektif berharga tentang kehidupan. Yang diajarkan buku itu adalah berani untuk gagal karena gagal adalah bagian normal untuk kehidupan. Tidak perlu meratapi kegagalan karena semua orang akan gagal dan semua orang akan sukses. Gagal dan sukses adalah bagian dari melodi kehidupan yang membuat hidup ini semakin bermakna dan colorful.
Tahun 2006 adalah tahun yang berat buat Jed karena di tahun ini Jed mengalami 2 kegagalan. Pertama gagal mendapat beasiswa buat ambil Master of Arts di Singapore. Kedua gagal mendapat pekerjaan yang di-idam-idamkan di Banyan Tree Bintan. Keduanya dinyatakan gagal di bulan Juni, persis sebelum ulang tahun Jed, seolah-olah Tuhan memberikan 2 kegagalan itu sebagai hadiah ultah bagi Jed. Akibatnya Jed stress berat, selama 3 bulan mengurung diri di kamar seharian, main game dari melek mata ampe tutup mata buat tidur di malam hari, keluar cuma buat pergi kerja. Sampai akhirnya Mee-a membangkitkan Jed dengan membuatkan blog ini buat Jed dan dimulailah hidup Jed kembali.
Cita-cita karir Jed cuma dua. Jed mau jadi professor dan mau jadi writer. Untuk jadi professor, harus kuliah dulu ampe dapet Ph.D dan alangkah sedihnya Jed ketika gagal dapet kesempatan ambil MA. Kalo mao jadi writer harus rajin berlatih nulis. Selama 2006 juga Jed gak aktip menulis, baru belakangan ini berusaha dapet writing passion kembali. So, Jed sedang berdoa sekarang untuk bisa dapat kesempatan ambil Master of Arts di US di bidang Creative Writing. Terus terang, dana gak ada. Kesempatan juga belom ada. Tapi Jed berdoa agar ada miracle dalam hal ini. Lebih baik berani bermimpi dibanding tidak bermimpi sama sekali.
Terima kasih banyak buat Flash yang sering berdoa buat Jed dan buat AJ yang ngotot agar Jed berani mencoba. Thanks Guys.
Terima kasih terutama buat my beloved (nama masih confidential) yang kehadirannya dalam hidup Jed telah memberikan semangat yang baru. Heran saja kenapa kita bertemu kembali setelah sekian lama di saat kita sama-sama mengalami proses yang keras dari kehidupan. Terima kasih atas semua yang telah you share dan bilang ke gue, karena apa yang you katakan tentang gue telah membuat gue mendapat sayap kembali buat terbang.
Ini message yang Jed kirim buat doi kemaren:
`Life sucks when other people laugh at you. It is fun when you can laugh with others. And life is meaningful when you can laugh at your successes and failures.`
Comments
*btw salut ama cita-citanya,pengen jadi professor..jadi inget Lang Ling Lung
So ... jangan putus semangat. teruslah berusaha, dan lakukanlah yang terbaik yang bisa kita lakukan. Percayalah Dia yang akan menggenapi semuanya :)
GBU
Contoh kecil aja, bagaimana proses aku menjadi seorg Editor di KI. Meski ini kerjaan sukarela, tapi aku merasa mendpt berkah. Nggak pernah nyangka loh. Padahal itu dimulai aku dr menang kuiz loh. Hayo coba!!! Jadi intinya jangan pernah meremehkan sesuatu yg kecil krn yg kecil itu akan membawamu ke yg lebih besar. Dan jgn selalu berharap-harap yg besar adalah selalu yg terbaik buat Jed, krn siapa tahu yg besar itu malah mengjancurkan diri Jed. Tetaplah bermimpi krn dgn bermimpi, Jed punya semangat hidup. Tapi jangan lupakan Tuhan, krn setiap langkah hidup kita, Tuhan yg membuat keputusan. Kita hanya berusaha dan mencoba, krn dr sana kita tdk tahu bahwa seiring dgn proses itu kita menemukan banyak hal yg berguna dlm hidup kita.
Salam,
Fida
btw, si "doi"nya siapa tuuh? cerita donk hehehehe
intinya.. be open aja.. kalo emang jalannya ngga kesitu, dan kalo emang lo yakin itu calling loe, pasti bakal ada jalan laen.. meskipun ngga sesuai sama yang lo pikirin pertama kali, tapi pastinya jalan T bakal farr more beautiful than you've ever imagined.. and u'll be thankful to Him that He insists you to take that way and not your way
take it ez aja ya.. move on and be sensitive to His will.. all the best ya
Never give up!
Gak cuma Jed kok yang dapet pencobaan, kegagalan. Tuhan Yesus pun dicobain sama iblis. Dan kesetiaan kita sama Tuhan biasanya benar2x keliatan ketika kita lagi dalam posisi susah.
Bisakah kita didapatiNya tetap setia walaupun badai menerpa ? I hope you will Jed. God bless.
Post a Comment