Ketika membicarakan dunia tarik suara, sangat tidak mungkin mengesampingkan
Aretha Franklin yang sering dijuluki
Lady Soul,
The Undisputed and Uncontested Queen of Soul, dan bahkan
The Greatest Vocalist Ever. Sebutan tersebut tentunya diberikan bukan karena alasan, karena memang di dalam genre musik Soul, belum ada yang bisa menggantikan
Sista Re meski dia saat ini sudah berusia 65 tahun. Dia dikenal sebagai penyanyi yang mampu membuat pendengarnya merasakan isi lagu lewat penghayatan mendalam. Tidak mungkin mendengar Aretha tanpa tidak merasakan efek apa-apa. Penyanyi
Bette Midler mengatakan, "
It was like I had no idea what music was all about until I heard her sing." Ketika ditanya oleh wartawan mengenai bagaimana rasanya disebut orang sebagai
The Queen of Soul, Aretha menjawab, "
It's an acknowledgment of my art. It means I am excelling at my art and my first love. And I am most appreciative."
Aretha memiliki dasar sebagai penyanyi dari musik Gospel. Dilatih pada masa muda oleh Mahalia Jackson (The Greatest Gospel Singer), James Cleveland (The King of Gospel Music), dan Clara Ward (The Gospel Legend) yang merupakan para penyanyi Gospel terbaik pada masa itu. Mereka sering bernyanyi di gereja yang digembalai oleh ayah Aretha, Rev. C.L. Franklin yang merupakan salah satu pengkhotbah kulit hitam ternama waktu itu. Mengikuti jejak Sam Cooke, penyanyi gospel yang sudah terlebih dahulu terjun ke musik sekuler dan mendapat kesuksesan, Aretha pun mendapatkan momentum untuk kesuksesan awalnya sebagai penyanyi aliran Soul, Rhythm and Blues (yang akan menjadi Rock n' Roll tak lama kemudian), dan juga Gospel. Beberapa produser mencoba membuat Aretha menjadi penyanyi Jazz atau Pop, tapi sayangnya di kedua genre tersebut malah terkesan membuat bakat besar Aretha jadi tertahan.
Gebrakan Aretha dimulai pada tahun 1967 dengan "I Never Loved A Man (The Way I Love You)" dimana dia mulai merekam di genre musik dimana dia bisa maksimal, yakni Soul. Aretha kemudian meraih takhta sebagai Ratu Soul, setelah mencetak hits berturut-turut dengan "Respect", "Baby I Love You", "(You Make Me Feel Like) A Natural Woman", "Chain of Fools", "Think", dan "I Say A Little Prayer".
Penulis Evelyn C. White mengatakan rekaman "Respect" milik Aretha Franklin sebagai titik revolusi dalam hidupnya. Menurutnya, "Aretha Franklin's impassioned, soulful licks and sly innuendos about sexual pleasure made me feel good about myself, both as a black American and as a young girl about to discover sex." Lagu itu kemudian menjadi standar pop Amerika dan salah satu pendorong perubahan sosial pada waktu itu.
Bintang Aretha mulai meredup di tahun 70-an bersamaan dengan penyanyi angkatan dia yang lain karena tenggelam dalam era disco waktu itu. Terakhir kali Aretha merajai Top 10 US Chart ialah di tahun 1987 lewat duet dengan George Michael dalam "I Knew You Were Waiting (For Me)". Namun ini semua tidak berarti karir musik Aretha menjadi tamat. Hal ini dibuktikannya dengan terus merekam materi-materi baru dimana belakangan dia mulai kembali bernyanyi R&B/Soul dalam gaya Gospel yang sudah mendarah daging. Suara Aretha mengalami perubahan seiring pertambahan usia, dari melengking tajam pada masa mudanya hingga hangat mencekam pada masa tuanya sekarang, namun dia tetap bisa menghipnotis para pendengar dengan level 'feel' yang belum bisa dicapai oleh penyanyi-penyanyi muda masa kini seperti Whitney Houston, Mariah Carey, atau pun Cristina Aguilera.
Aretha sudah mengkoleksi 19 Grammy Award dimana terakhir dia dapatkan di tahun 2006 lewat rekaman "A House Is Not A Home" untuk sahabatnya yang lebih dahulu meninggal, Luther Vandross. Dia juga adalah wanita pertama yang dimasukkan ke dalam Rock n' Roll Hall of Fame tahun 1987. Majalah Rolling Stone menaruhnya pada urutan ke 9 dari 100 Greatest Artists of All Time sekaligus posisi tertinggi yang diraih penyanyi wanita dalam ranking tersebut. Jerry Wexler memberikan komentar berikut tentang Aretha:
As a producer, I almost always addressed phrasing and enunciation with the singer, but in Aretha's case, there was nothing I could tell her. Not only could I not help, I would only be getting in her way. Nowadays, singers who want to be extra soulful overdo melisma. Aretha only used it a touch and used it gloriously because her taste was impeccable. She never went to the wrong place.
Berikut beberapa video yang layak tonton untuk menggambarkan Aretha Franklin:
- Aretha menyanyikan klasiknya "Respect" pada tahun 1990.
- Aretha menyanyikan hitsnya "Chain of Fools" dengan Mariah Carey dimana Aretha menunjukkan dia mampu mencapai nada lebih tinggi dan lebih rendah daripada Mariah.
- Aretha menyanyikan hitsnya "A Natural Woman" bersama Carole King, Celine Dion, Mariah Carey, Gloria Estefan, dan Shania Twain. Disini menunjukkan pada diva masa kini masih perlu belajar banyak dari The Queen of Soul.
- Aretha menyanyikan "Never Gonna Break My Faith" dengan Mary J. Blige dalam soundtrack film Bobby. Ini salah satu favorit gue.
- Aretha menyanyikan "Dr. Feelgood" dengan sangat soulful di tahun 1971.
- Aretha membuat siapapun yang mao menyanyikan "Amazing Grace" berpikir 2 kali. Sebuah penampilan yang menunjukkan kebesaran talenta musik Aretha.
Buat yang terakhir ini dapat disebut salah satu keajaiban dunia musik. Baca saya liputannya berikut:
(3/2/98) - Aretha Franklin really saved the day at the Grammy Awards, agreeing to sing Luciano Pavarotti's aria "Nessun dorma" from Puccini's Turandot after he canceled 45 minutes into the February 25th telecast, or just a half hour before he was to perform with an orchestra. Amazingly, Franklin--who had performed the aria at a music industry dinner the Monday before the Grammys--managed to sing in Pavarotti's range, a good five keys below what she had previously performed the aria in, because there was no time to change the number's orchestration.
Grammy show producer Ken Ehrlich told USA Today that he raced up four flights of stairs to Franklin's Radio City Music Hall dressing room after Pavarotti called in sick with a sore throat.
"There was a five-second pause," Ehrlich says, "and she agreed to sing her second song of the night." Ehrlich quickly got a tape of Pavarotti's rehearsal and his conductor for Franklin to rehearse along with, but according to Ehrlich, Franklin just said, "I've sung along to his record."
Mari nonton klipnya di
sini. Jangan Lupa beli album terbaru Aretha yang berjudul
"Jewels in the Crown: All-Star Duets with the Queen" yang akan keluar 13 November ini.
Comments
Mata? Akakakakaka..... mo taw ajah bos. Ekekekekekke......
Post a Comment