Hoax : Diboongin Koq Mau?










Mari kita mulai dengan menjawab beberapa pertanyaan ini dengan benar atau salah:
Jika anda percaya dengan semua info di atas maka dapat dikatakan anda selama ini gampang diperdaya oleh namanya 'hoax' atau berita bohong. Hoax sudah ada dari zaman dulu dan memang tujuannya untuk membohongi orang lain karena motivasi bisnis tersembunyi di dalamnya. Dimulai dari tukang obat yang berjualan minyak ular yang katanya bisa menyembuhkan beragam penyakit. Setelah banyak orang membeli minyak ular tersebut maka sang penjual akan pergi mencari mangsa baru di kota lain. Demikian pula cara kerja hoax, sangat gampang dipercaya oleh orang yang tidak terbiasa berpikir kritis dan skeptis. Masih penasaran dengan beberapa hoax di atas? Silahkan saja klik kanan dan open in new tab/window untuk mempelajari lebih lanjut.

Padahal membuat hoax itu gampang, berikut Jed kutip dari Wikimu:
  1. Biasanya langkah pertama yang dilakukan oleh para pembuat hoax adalah mencari obyek yang layak dijadikan hoax. Rata-rata obyek hoax yang dipakai adalah hal-hal yang bersifat magnitude atau memiliki pengaruh yang kuat dan bisa menarik perhatian. Contohnya, wahana tornado di Dufan. Wahana yang satu ini sekarang jadi favorit pengunjung. So, tinggal buat saja berita tentang kecelakaan yang menewaskan sekian orang akibat gagalnya sistem keamanan wahana tersebut. Walhasil, tentu akan sangat heboh apabila mereka mendapat kabar itu di internet.
  2. Para pembuat hoax sering menggunakan pendekatan 'ilmiah' untuk mendukung kebohongannya. Misalnya, kita sebarkan tentang bahaya kanker akibat penggunaan mouse optik. Lampirkan penelitian tentang penggunaan laser yang bisa mengakibatkan kanker. Tentu hasil 'ngibul'nya bakal sukses besar.
  3. Kalau perlu lampirkan sejumlah 'fakta' dengan melampirkan attachment gambar-gambar yang mendukung. Misalnya, minum coca cola sambil makan permen mentos bakal bikin perut kita meletus. Lalu Anda lampirkan gambar percobaan yang menggambarkan betapa berbahayanya kombinasi tersebut. Misalnya foto kaleng coca cola yang dicampur dengan mentos dan gambar yang menunjukkan meledaknya kaleng coca cola tersebut. Saya jamin Anda gak bakal mau nyoba makan mentos campur coca cola.
  4. Buatlah hoax yang seolah-olah hal itu adalah pengalaman nyata yang merupakan sebuah kesaksian. Meski hal tersebut kadang bisa jadi kejadian nyata, namun seringkali para pembuat hoax menambah-nambahkan berita menjadi lebih seram, hingga kita berfikir hal tersebut bakal menimpa kita. Kewaspadaan itu penting, namun membuat orang menjadi takut adalah hal yang lain.
  5. Para pembuat hoax seringkali memanfaatkan media milis dan forum-forum di internet yang memiliki audience yang cukup besar agar info hoax yang dibuatnya bisa tersebar dengan cepat. Untuk itu, berhati-hatilah bila Anda mendapat info-info yang berasal dari milis atau forum-forum internet yang ada.
Lalu bagaimana caranya agar bisa lebih awas dengan yang namanya hoax? Berikut tips dari Jed:

  1. Jangan gampang percaya sama yang namanya forwardan entah dari SMS / email / Friendster karena sebagian besar forwardan (90 %) adalah berita bohong atau hoax. Meski yang mengirim adalah temen anda sendiri, bukan berarti itu adalah benar karena kemungkinan besar dia dapet itu dari orang lain lagi. Jadi jangan percaya sama yang namanya 'katanya, katanya'.
  2. Meski ditampilkan foto yang mendukung dan disertai pendapat para ahli bukan berarti berita tersebut pasti benar. Di zaman manipulasi photo seperti sekarang, apa seh yang tidak bisa diedit pakai Photoshop? Meskipun ada kata ahli di sana, perlu di cek lagi apakah orang yang dimaksud adalah ahli gadungan (cuma nama yang dibuat-buat). Meski dia memakai nama orang terkenal, belum tentu juga orang tersebut yang mengatakannya, bisa jadi dia tidak pernah berkata demikian atau ucapannya dipelintir. Makanya coba cek dulu dengan googling dan membandingkan berbagai informasi.
  3. Biasakan bersikap waspada dan kritis jika menerima sebuah informasi yang baru terutama yang bernada blackmail atau surat kaleng. Jika info itu bersifat menakut-nakuti dan mengancam anda bisa jadi itu adalah berita bohong (hoax). Contohnya ialah SMS tentang ramalan gempa atau tentang jarum AIDS di bioskop.
  4. Tingkat pendidikan berpengaruh pada kewaspadaan seseorang menerima informasi karena biasanya kebanyakan orang memang gampang percaya atau memilih percaya saja karena malas menyelidiki. Padahal banyak sekali hoax yang beredar di sekitar kita, so jangan heran kalau meski anda sudah memberitahu teman anda kalau hal itu cuma berita bohong atau hoax, mereka masih tetap mau percaya dengan hoax. Karena pendidikan yang minim akan berakibat pada sikap percaya jika banyak orang yang mengatakannnya. Mereka tidak peduli pada kebenaran karena mereka memang cuma percaya apa yang dipercaya oleh banyak orang.
  5. Jika anda masih percaya sama superstisi atau takhayul, maka anda adalah target mudah dari hoax. C'mon, apakah hubungan antara duduk di pintu dengan tidak dapat jodoh serta tidak menghabiskan nasi di piring akan membuat kita pendapat pacar jerawatan? Jika anda masih percaya yang demikian maka memang anda memang gampang dibodohi.
Jed nemu situs yang bagus neh yang ngebahas seputar hoax yang beredar di Indonesia. Silahkan kunjungi situs http://hoax.wordpress.com dan mulai memutar otak anda.

PS: jangan percaya berita seorang anak di Nigeria mati gara-gara makan mentos dan coca-cola yang disertai foto eksperimen coca-cola dan mentos di atas, itu adalah berita bohong. Lengkapnya lihat saja di About.Com dan Wikipedia. Coba pikir kenapa beritanya seorang anak tanpa nama di Nigeria?

Comments

Ge Siahaya said…
(^^,) Bener juga, makasih links-nya, sangat menarik untuk dicermatin, ini bakalan gw fwd ke temen2 yg nanya dan umumnya mereka memang seriously confused by all the news.

Tengkyu..
aku tertipu..
Jed Revolutia said…
Sebenernya soal Coca-Cola dan Pepsi berbahaya adalah hoax gampang diterka secara logis. Tanya saja kenapa jika memang berbahaya, Coca-Cola dan Pepsi masih dijual di seluruh dunia sampai sekarang. Apakah mungkin Lembaga Perlindungan Konsumen di semua negara diam saja kalau memang ini adalah produk berbahaya. Kalau memang iya berbahaya, mestinya masyarakat akan memberikan lawsuit ke perusahaan tersebut, bukan malah menyebarkan hoax.
Johanamay said…
bahasan yang menarik dan cukup informative bro...

thanks buat ucapan selamatnya di blog yach

GBU :)

cheers
Jed Revolutia said…
barusan dah nambah link2 pendukung biar datanya tambah afdhol buat dijadikan referensi...
Anonymous said…
q si nggak percaya kalo soal forward2 itu..tentang axis juga.. sampe ada yang meninggal.. aduh.. bener-bener ya sekarang jaman edan.. suka nyesatin orang
Anonymous said…
kalo diet gol darah ga hoax2 banget kok...

Buktinya bisa turun 4 kilo neh... hehehehe...
Anonymous said…
Sayang, sangat banyak masyarakat kita yang terlalu cepat percaya dengan berbagai hal yang ternyata hoax. Saya pun sering mendapat email forward yang berisi berita tidak benar, kadang membuat saya tertawa.

Niat mereka memang baik, sayangnya mereka tidak tau belum mau melakukan klarifikasi terlebih dahulu sebelum memforward email2 yang yang ternyata berisi hoax :(