Together In Diversity

Barusan ini pas browsing di dunia maya, Jed menemukan sebuah situs yang menyatakan tahun 2008 sebagai European Year of Intercultural Dialogue. Tema yang mereka ambil adalah Together in Diversity atau bersama dalam kemajemukan. Di era global seperti sekarang, sudah bukannya lagi kita menganggap perbedaan sebagai penghalang untuk persahabatan, justru malah perbedaan adalah daya tarik utama yang membuat kita semakin melihat dunia dari sisi yang lain. Apakah hal itu mudah? Tentu saja tidak karena masih banyak orang yang memiliki paham rasisme, chauvinisme, dan fanatisme berlebih dimana mereka menganggap diri mereka sebagai yang paling benar dan unggul di dunia ini.

Semua pandangan picik itu mungkin benar beberapa abad yang lalu ketika imperialisme dan perbudakan masih menjadi norma umum di dunia. Negara Amerika Serikat, yang sering dijuluki The Great Melting Pot, mungkin adalah pionir dalam dialog antar budaya karena di benua baru Amerika lah terjadi pertemuan berbagai kebudayaan di Eropa dan juga dengan kebudayaan suku asli Indian. Dari negara ini lah lahir tokoh besar Abraham Lincoln yang punya mimpi menjadikan perbudakan sebagai sejarah dan Dr. Martin Luther King, Jr. yang punya mimpi akan persamaan perlakuan terhadap kulit putih maupun kulit hitam. Gerakan Hak Asasi Manusia yang dipelopori oleh F.D. Roosevelt dan istrinya juga menjalar ke seluruh dunia dimana akhirnya dunia mulai mengakui bahwasanya semua manusia diciptakan setara dan berhak memiliki kemerdekaan.

Negara kita Indonesia juga bisa dikatakan sebagai The Great Melting Pot mengingat kita terbentang sebagai negara kepulauan dengan berbagai suku, bahasa, dan kebudayaan. Dari cita-cita luhur seorang pujangga tua, terbentuklah semboyan Bhinneka Tunggal Ika, berbeda-beda namun tetap satu juga. Negara ini juga pernah merasakan langsung dimana baik agama Hindu, Buddha, maupun Islam sama-sama pernah menjadi agama mayoritas penduduk dengan warna Kristiani yang dibawa oleh para penjajah Eropa selama berabad-abad lamanya. Dari Sumpah Palapa yang dikumandangkan Mahapatih Gajah Mada untuk mempersatukan Nusantara hingga ke Nasionalisme yang dikobarkan lewat Sumpah Pemuda, lahirlah suatu bangsa yang besar yang mengakui mereka memang berbeda, namun mereka mau belajar untuk menjadi satu.Bangsa kita memang masih jauh dari sempurna dalam hal ini mengingat masih tebalnya prasangka antar suku dan pertikaian di berbagai tempat serta gerakan separatis dari mereka yang merasa terabaikan, namun kita punya harapan yang optimis bahwa ketika kita bersatu sebagai sebuah bangsa, maka kita bisa menjadi bangsa yang besar. Sukarno telah membuat Bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu Nusantara dan sekarang pernikahan antar suku sudah menjadi norma yang lazim. Hal yang paling penting sekarang ialah rasa hormat terhadap kebudayaan lain, dimana tanah diinjak disitu langit dijunjung.

Uni Eropa sebagai persatuan negara-negara Eropa nampaknya mulai mengalami proses The Great Melting Pot dimana antar warga Eropa terjadi persentuhan yang sebelumnya belum pernah terjadi. Dengan mata uang dan paspor yang sama, tentu saja terjadi peningkatan volume perdagangan dan persentuhan kebudayaan antar warga Uni Eropa. Namun mereka belajar dari pengalaman, merencanakan segala sesuatu dengan baik, dan akhirnya mencangkan tahun ini sebagai The European Year of Intercultural Dialogue.
The European Year of Intercultural Dialogue (EYID) 2008 recognises that Europe’s great cultural diversity represents a unique advantage. It will encourage all those living in Europe to explore the benefits of our rich cultural heritage and opportunities to learn from different cultural traditions.
Sumber: situs resmi EYID
Untuk mensukseskan program ini mereka telah mencanangkan beberapa kegiatan diantaranya:
  1. Workshop "Painting the Other" untuk anak-anak di Brussels di bawah panduan seniman Claude Diarra.
  2. Debate Europe yang berlansung sebagai seri-seri debat yang menarik, termasuk mengenai dialog interkultural.
  3. European Neighbours' Day yang akan berlangsung 28 Mei 2008 di Perancis. Informasi lebih lanjut ada di situs resminya di www.european-neighbours-day.eu
  4. International Educational Conference “Moving Beyond Mobility: Intercultural Learning through Youth Exchange” di Berlin tanggal 13-14 Oktober 2008. Informasi lebih lengkap ada di situs www.movingbeyondmobility.org
  5. Intercultural Dialogue Day: September 26th 2008 di seluruh penjuru Uni Eropa. Website untuk kegiatan ini sedang dikerjakan.
  6. Stranger Festival di Amsterdam tanggal 3 Juli 2008. Informasi lebih lanjut ada di situs www.strangerfestival.com
  7. European Economic and Social Committee 50-Year Anniversary - Panel Discussion on the future of Europe and the Year of Intercultural Dialogue yang diadakan di Brussels tanggal 28 Mei 2008. Situs resminya adalah www.eesc.europa.eu/index_en.asp
  8. "Cultures On My Street" Photo Competition. Info lebih lanjut ada di www.street-cultures.eu
  9. dan banyak kegiatan lainnya.
Andai saja negara kita punya inisiatif mengadakan kegiatan serupa untuk mempererat tali silahturrahim antar anak bangsa. Namun untuk kegiatan seperti ini jelas butuh dana yang besar. Uni Eropa sendiri mengganggarkan 10 juta Euro untuk pencanangan EYID 2008.

Comments

Theresia Maria said…
hiya...bagus2...perlu diadakan di Indo, mulai nyari2 dana gih...Indo kaya koq!...:P

met hari minggu Jed, ....thx, kabar kami baik2 aja, kamu juga khan...
Anonymous said…
jed,aku suka gambarnya,,maknanya dalem...
Anonymous said…
weh, mantep juga tulisannya.

baru tahu kalo jed juga seorang penulis hebat.

aku yang orang biasa ini jadi minder nich ma jed...
Anonymous said…
Jed, artikelnya bagus buanget, seneng sekali bisa ngebaca, maknanya juga dalem.. BERSAMA DALAM KEMAJEMUKAN..
tapi ngomong2 bangsa kita juga punya semboyan seperti itu, BHINNEKA TUNGGAL IKA... tapi kok kita ketinggalan ya..heheh
Jed Revolutia said…
Melalui informasi ini, kami medorong semua rekan untuk memberi komentar yang membangun terhadap postingan atau blog di atas, kemudian kirimkan komentar tersebut ke email kami bcnow60@britishcouncil.or.id disertai link ke blog yang bersangkutan.

Ada sebuah hadiah menarik berupa USB flash modem untuk satu pemberi komentar terbaik tiap periodenya; dan ‘kontes komentar’ ini kami buka sejak 14 hingga 23 Mei 2008.

Ayo segera berikan komentar-komentar terbaik kalian!!

-the bcnow60 team-
Anonymous said…
Dengan menjaga bahasa dan attitude kita, kita bisa menyatukan semua bangsa di dunia ini
:-D
Anonymous said…
jed,

mampir lagi... habis muter-muter baca tulisan tentang intercultural dialogue, aku jadi balik lagi ke sini... terus terang tulisanmu adalah salah satu tulisan terbaik buatku, sangat runtut dan lengkap.

mari bersama mengkampanyekan TOGETHER IN DIVERSITY di Indonesia yak!