Setelah gonjang-ganjing perlunya tokoh muda maju menjadi calon presiden Republik Indonesia pada Pemilu 2009, maka beberapa kalangan dengan tanggap merespons. Kubu Partai Keadilan Sejahtera (PKS) misalnya dalam Munas mereka di Makasar baru-baru ini telah membuat statement kalau mereka ingin capres dengan usia dibawah 50 tahun. Saya senang akan gairah ini, yang nampaknya bermula dari percikan api semangat pembaharuan Barrack Obama, capres Partai Demokrat di Amerika Serikat. Saya berharap sebagai partai yang gemar membangkitkan tokoh-tokoh muda baru, PKS benar-benar menepati janji mereka, bukannya lagi mengusung Wiranto seperti di Pemilu 2004. Saya juga mendengar kabar Rizal Mallarangeng (bukan Andi) telah juga mencalonkan diri sebagai presiden RI. Beliau gemar pasang iklan di Metro TV dengan tema 'Save Our Nation'. Walau iklan Rizal kurang begitu merakyat seperti iklan Prabowo dengan Gerindranya, penampilannya telah cukup bagus. Seharusnya dalam menyampaikan pesan politik Rizal memilih menggunakan Bahasa Indonesia yang dimengerti semua lapisan masyarakat, bukannya Bahasa Inggris yang hanya dimengerti kalangan terpelajar. Jangan lupa Rizal adalah mantan Asisten Menko Kesra kita, Mr. Aburizal Bakrie.
Yang juga gemar pasang iklan itu adalah Sutrisno Bachir, Ketua Umum Partai Amanat Nasional. Saya melihatnya iklan itu cuma memperkenalkan nama SB ke masyarakat luas, berhubung selama ini beliau masih tenggelam di bawah ketiak Amien Rais. Iklan SB menurut saya tidak bernilai apa-apa karena adalah iklan yang tidak jelas. "Hidup Adalah Perbuatan" menjadi mottonya, namun perbuatan baik atau jahat ya Pak? Selain itu banyak juga tokoh muda lain yang berpotensi menjajal Capres 2009, seperti Budiman Sujatmiko, mantan tapol yang sekarang bergabung di kandang banteng bermoncong putih. Beberapa tokoh muda lagi saya tidak antusias mengamatinya. Tokoh lama menurut saya cuma pintar dagelan doank. Sutiyoso is just a joke, IMO. Yang mungkin mendapat angin simpati cuma Sri Sultan Hamengku Buwono X. Namun kemarin saya dikejutkan dengan berita bahwa akhirnya Ratna Sarumpaet memutuskan menguji nyalinya dengan mencalonkan diri menjadi presiden republik ini. Maju terus ya Bu Ratna, saya mendukung niatan tulus ibu menjadi Capres 2009.
Berita dari Kompas:
Yang juga gemar pasang iklan itu adalah Sutrisno Bachir, Ketua Umum Partai Amanat Nasional. Saya melihatnya iklan itu cuma memperkenalkan nama SB ke masyarakat luas, berhubung selama ini beliau masih tenggelam di bawah ketiak Amien Rais. Iklan SB menurut saya tidak bernilai apa-apa karena adalah iklan yang tidak jelas. "Hidup Adalah Perbuatan" menjadi mottonya, namun perbuatan baik atau jahat ya Pak? Selain itu banyak juga tokoh muda lain yang berpotensi menjajal Capres 2009, seperti Budiman Sujatmiko, mantan tapol yang sekarang bergabung di kandang banteng bermoncong putih. Beberapa tokoh muda lagi saya tidak antusias mengamatinya. Tokoh lama menurut saya cuma pintar dagelan doank. Sutiyoso is just a joke, IMO. Yang mungkin mendapat angin simpati cuma Sri Sultan Hamengku Buwono X. Namun kemarin saya dikejutkan dengan berita bahwa akhirnya Ratna Sarumpaet memutuskan menguji nyalinya dengan mencalonkan diri menjadi presiden republik ini. Maju terus ya Bu Ratna, saya mendukung niatan tulus ibu menjadi Capres 2009.
Berita dari Kompas:
JAKARTA, RABU - Seniman Teater Ratna Sarumpaet mendeklarasikan diri untuk maju menjadi calon presiden dalam pemilihan umum presiden tahun 2009. Acara deklarasi Ratna diselenggarakan di Galery Cemara, Jakarta, Rabu (22/7) malam.Dalam orasi politiknya, Ratna bicara soal Indonesia yang menurutnya tidak punya harga diri. Banyak aset rakyat yang dijual ke pihak asing. Hal ini membuat Ratna gelisah.Untuk itu, bersama Akar Indonesia, organisasi masyarakat yang dipimpinnya, ia sedang menggodok pedoman atau cetak biru pengeloaan negara. Nantinya, cetak biru versi Ratna ini akan diterbitkan dalam bentuk buku yang akan dipublikasikan sesegera mungkin.Sahabat Ratna sesama seniman, Jajang C Noor, tampil membacakan puisi. Di atas panggung Jajang berujar, ia sebetulnya tidak setuju sahabatnya maju mencalonkan diri. "Namun, melihat kondiri negara yang amburadul, saya melihat dia memiliki integritas, niat, tenaga yang akan membawa negara kembali ke jalan yang benar," tutur Jajang.Selanjutnya, ketika ditanya mengenai kendaaraan politik yang akan digunakan, Ratna mengatakan masih terlalu pagi untuk menjawabnya sekarang. "Namun saya percaya, ditengah lemahnya kepercayaan rakyat terhadap partai-partai yang ada, diantara mereka pasti ada partai yang bersih yang punya ketulusan ingin membangun bangsa dan menghormati rakyat," ujarnya.Dalam acara tersebut, Ratna sebenarnya mengundang sejumlah pimpinan partai politik, namun tidak ada satu pun yang datang. (C8-08)
Tema yang diusung Ratna adalah "Untuk Harga Diri Bangsa" yang menurut saya adalah sangat tepat untuk situasi seperti ini. Pemimpin idealis seperti Ratna lah yang kita butuhkan untuk menuntaskan reformasi di negeri ini. Semoga saja semua yang punya hati nurani bisa melihat akan hal ini dan mendukung Ratna menjadi The Next President.
Berikut pernyataan Ratna yang saya kutip dari sebuah blog:
Berikut pernyataan Ratna yang saya kutip dari sebuah blog:
Seperti biasanya saya, saya marah. Saya memuntahkan apa yang saat itu mengganjal di hati saya. “Saya sedih sekali berada di ruangan ini. Ratusan tokoh, intelektual, para politisi berkumpul membicarakan bangsa yang sedang terpuruk, mengejek-ejek pemimpin yang sedang berkuasa sambil tertawa-tawa. Di tengah bangsa yang hampir ambruk, seyogiyanya kelompok seperti ini diharapkan menjadi pencerah. Pemberi solusi. Saya mengira disini saya akan mendengar rembukan yang sehat bagaimana menyelamatkan bangsa ini, kalian malah tertawa-tawa, sementara mayoritas rakyat di luar sana kini ketakutan, bingung apakah besok masih bisa makan atau tidak dst … Kalian tahu apa yang terjadi pada kalian? Frustrasi. Kalian frustrasi karena pemimpin yang ada gak becus, tapi kalian lebih frustrasi lagi karena Capres-capres yang muncul juga tidak menjanjikan apa-apa. Baik, dari pada saya marah-marah berkelanjutan, saya mau tantang kalian saja. “SAYA AKAN MAJU MENJADI CAPRES UNTUK 2009″Silahkan baca juga Ratna Sarumpaet menurut Wikipedia Indonesia. Nampaknya Ratna harus super berani karena pasti ditantang sama FPI dan FBR karena Ratna pernah mengusulkan pembubaran ormas tersebut. Belum lagi para penguasa arogan yang akan mengunakan segala daya upaya, termasuk uang, untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan. Mari kita lihat saja, mana partai yang punya hati nurani, pasti berani jadi kendaraan politik Ratna menuju Pemilu 09.
Apa yang terjadi? Sunyi. Jarum jatuh terdengar. Lalu saya bicara lagi? “Kenapa? Kalian tidak yakin? Kalian kira saya main-main? Atau kalian menganggapnya aneh karena di mind set kalian sudah terlanjur terbentuk bahwa Presiden RI harus Jawa, harus Islam dan harus laki-laki kecuali dia princess mantan Presiden? Baik, sekali lagi saya yakinkan kalian saya akan maju’. Saya tahu saya tidak punya partai dan TIDAK PUNYA uang melimpah seperti calon-calon yang ada. Tapi saya memiliki sesuatu “SEJARAH MENCATAT, SAYA RELA MEMPERTARUHKAN NYAWA SAYA DEMI RAKYAT, DEMI MARSINAH, DEMI RAKYAT ACEH ….” So mari kita lihat. Apakah rakyat akan memilih Presiden yang menyogok mereka menjelang pemilu lalu 5 tahun menderita, atau mereka akan memilih Presiden yang rela pasang badannya …….
TEPUK TANGAN MERIAH, saya kabur menghindari Pers. Sejak hari itu hidup saya tidak tenang lagi. Telepon dari kawan-kawan terus mengejar saya meminta saya mempertanggung jawabkan ucapan saya itu. Saya baru sadar bahwa QTV menayangkan statement saya itu berulang-ulang, milis2 membahasnya. Itulah awalnya. Sekarang, dengan sebuah tim kecil kami melakukan pengkajian berkala sementara satu dua media sudah mulai mewartakan.
Comments
Tapi seru juga kalo Ratna menjadi president,... pasti banyak pengaruh baik di bidang kesenian :D
Ibu Ratna selama ini Jed kenal sebagai orang yang konsisten menentang kesewenangan penguasa dan orang berduit (kapitalis). Dia juga konsisten dengan Bhinekka Tunggal Ika, dan pasti FPI dan preman sejenisnya akan diberantas kalau Ratna yang naik. Satu lagi, Ratna selalu konsisten menuntut penghapusan lembaga sensor, artinya kebebasan pers dan eskpresi akan semakin nyata kalau Ratna menjadi presiden.
Oh iya, Ratna mundur dari Silat Lidah karena diminta mundur oleh ANTV akibat kritikannya kepada Bakrie mengenai Lumpur Lapindo.
Gua juga mau deh jadi presiden someday! dukung gue yee!!! ;0
asyik juga ya negara kita...
skrg siapa aja bisa nyalonin diri jadi presiden nih...hehehhehe
Hidup perempuan Indonesia! :-D
Post a Comment