- Mengapa DPR mengusulkan memperpanjang masa tugas hakim agung hingga 70 tahun ketika Bagir Manan hendak pensiun?
- Mengapa tidak ada yang berani mempertanyakan penggunaan dana 'biaya perkara' di lingkungan MA ketika dana itu tidak pernah diaudit sama sekali?
- Mengapa perlu ada istilah dana non-budgeter? Bukankah itu sama artinya dengan alokasi dana buat korupsi?
- Mengapa memberantas korupsi harus identik dengan memberantas oknum-oknum tertentu?
- Mengapa susah untuk tidak korupsi ketika yang lain sedang berpestapora korupsi ria? Apa gak ngiri?
- Mengapa lebih baik kita menerima uang suap dibanding menolak dan uang itu digunakan untuk memuaskan syahwat orang lain?
- Mengapa kita berpikir kita lebih berhati mulia dari orang lain padahal kita tetap adalah pelanggar hukum?
- Mengapa kita melanggar hukum simply karena semua orang juga melanggar hukum?
- Kalau hukum dibuat untuk dilanggar kenapa tidak dibatalkan saja hukum itu?
- Mengapa moralitas harus dikait-kaitkan dengan agama?
- Apakah orang yang beragama sudah jaminan memiliki moral yang baik?
- Apakah orang yang tidak beragama sudah jaminan memiliki moral yang buruk?
- Mengapa tidak diajarkan budaya malu ketika salah di masyarakat kita tapi malah diajarkan budaya mengancam tanpa alasan?
- Mengapa kita merasa berhak menilai moralitas orang lain tapi tidak mau moralitas kita dinilai oleh orang lain?
- Apakah semua orang yang bergama adalah orang yang buta atau orang yang pura-pura buta?
- Apakah agama semata-mata hanya masalah pakaian dan apa yang ditampilkan?
- Apakah tidak tampak religius berarti tidak bermoral?
- Apakah Tuhan perlu dibela? Apakah agama perlu dibela?
- Bagaimana bisa tidak korupsi kalo isi blog aja nyolong dari blog orang lain?
- Mengapa polisi Indonesia hanya takut dengan tentara dan para preman berjubah?
- Mengapa Sutanto dianggap berprestasi padahal menangkap para preman berjubah saja tidak berani? Atau tidak bermusuhan?
- Mengapa melukai orang dianggap sebagai tindakan terpuji?
- Mengapa ada banyak badut politik yang bertebaran? Memangnya Tukul masih kurang lucu?
- Mengapa bensin masih didiskon di Indonesia? Mengapa bukan pendidikan dan kesehatan yang didiskon?
- Mengapa anak muda zaman sekarang masih punya cita-cita buat mengkorupsi duit negara?
- Gimana negara mau maju kalau generasi mudanya korup semua? Kopas muluk lagi.
- Gimana gak nyontek wong gurunya ngajarin nyontek...ya kan?
- Mengapa bagi orang tua, anak harus memberikan gengsi buat bonyoknya, kalo enggak akan dianggap sebagai anak tidak cerdas?
- Mengapa bahasa Indonesia mempunyai kata 'anak' padahal artinya sama dengan bahasa Melayu 'budak'?
- Apakah orangtua lebih senang anaknya jujur saat tes atau gak papa gak jujur yang penting nilainya gede?
- Apa seh kebanggaan dari sesuatu yang diraih dengan cara curang?
- Apa seh kebanggaan pergi menemui Tuhan kalau dilakukan dengan cara curang?
- Mengapa orang yang religius tidak suka dengan pertanyaan? Apa karena dia takut ditanya ya?
- Bukankah RUU Pornografi cuma membuktikan bahwa otak orang Indonesia 99% ngeres?
- Bukahkah menghargai perbedaan itu artinya tidak memaksakan kehendak kita pada mereka yang berbeda dari kita?
Eh, tanya kenapa?
(Dilarang copy-paste tulisan diatas tanpa seizin penulis asli tulisan ini, yakni JED-ReVoLuTiA)
(Dilarang copy-paste tulisan diatas tanpa seizin penulis asli tulisan ini, yakni JED-ReVoLuTiA)
Comments
mengapa oh mengapa, tapi poin 34 saja dnak setuju toh mas, terlalu ituh mah...
birokrasi memang seperti itu, mengusung nama demokrasi yg memang dasarnya sudah kapitalis..
yuhuu...
Tanya kenapa ?
Daftar pertanyaan yg luar biasa. Akan menjadi bahan pemikiran mereka yg telah membacanya.
BTW, I have an award for you. Congratulations!!!!
Post a Comment