Eh, Tanya Kenapa?

1. Mengapa DPR mengusulkan memperpanjang masa tugas hakim agung hingga 70 tahun ketika Bagir Manan hendak pensiun?
2. Mengapa tidak ada yang berani mempertanyakan penggunaan dana 'biaya perkara' di lingkungan MA ketika dana itu tidak pernah diaudit sama sekali?
3. Mengapa perlu ada istilah dana non-budgeter? Bukankah itu sama artinya dengan alokasi dana buat korupsi?
4. Mengapa memberantas korupsi harus identik dengan memberantas oknum-oknum tertentu?
5. Mengapa susah untuk tidak korupsi ketika yang lain sedang berpestapora korupsi ria? Apa gak ngiri?
6. Mengapa lebih baik kita menerima uang suap dibanding menolak dan uang itu digunakan untuk memuaskan syahwat orang lain?
7. Mengapa kita berpikir kita lebih berhati mulia dari orang lain padahal kita tetap adalah pelanggar hukum?
8. Mengapa kita melanggar hukum simply karena semua orang juga melanggar hukum?
9. Kalau hukum dibuat untuk dilanggar kenapa tidak dibatalkan saja hukum itu?
10. Mengapa moralitas harus dikait-kaitkan dengan agama?
11. Apakah orang yang beragama sudah jaminan memiliki moral yang baik?
12. Apakah orang yang tidak beragama sudah jaminan memiliki moral yang buruk?
13. Mengapa tidak diajarkan budaya malu ketika salah di masyarakat kita tapi malah diajarkan budaya mengancam tanpa alasan?
14. Mengapa kita merasa berhak menilai moralitas orang lain tapi tidak mau moralitas kita dinilai oleh orang lain?
15. Apakah semua orang yang bergama adalah orang yang buta atau orang yang pura-pura buta?
16. Apakah agama semata-mata hanya masalah pakaian dan apa yang ditampilkan?
17. Apakah tidak tampak religius berarti tidak bermoral?
18. Apakah Tuhan perlu dibela? Apakah agama perlu dibela?
19. Bagaimana bisa tidak korupsi kalo isi blog aja nyolong dari blog orang lain?
20. Mengapa polisi Indonesia hanya takut dengan tentara dan para preman berjubah?
21. Mengapa Sutanto dianggap berprestasi padahal menangkap para preman berjubah saja tidak berani? Atau tidak bermusuhan?
22. Mengapa melukai orang dianggap sebagai tindakan terpuji?
23. Mengapa ada banyak badut politik yang bertebaran? Memangnya Tukul masih kurang lucu?
24. Mengapa bensin masih didiskon di Indonesia? Mengapa bukan pendidikan dan kesehatan yang didiskon?
25. Mengapa anak muda zaman sekarang masih punya cita-cita buat mengkorupsi duit negara?
26. Gimana negara mau maju kalau generasi mudanya korup semua? Kopas muluk lagi.
27. Gimana gak nyontek wong gurunya ngajarin nyontek...ya kan?
28. Mengapa bagi orang tua, anak harus memberikan gengsi buat bonyoknya, kalo enggak akan dianggap sebagai anak tidak cerdas?
29. Mengapa bahasa Indonesia mempunyai kata 'anak' padahal artinya sama dengan bahasa Melayu 'budak'?
30. Apakah orangtua lebih senang anaknya jujur saat tes atau gak papa gak jujur yang penting nilainya gede?
31. Apa seh kebanggaan dari sesuatu yang diraih dengan cara curang?
32. Apa seh kebanggaan pergi menemui Tuhan kalau dilakukan dengan cara curang?
33. Mengapa orang yang religius tidak suka dengan pertanyaan? Apa karena dia takut ditanya ya?
34. Bukankah RUU Pornografi cuma membuktikan bahwa otak orang Indonesia 99% ngeres?
35. Bukahkah menghargai perbedaan itu artinya tidak memaksakan kehendak kita pada mereka yang berbeda dari kita?

Eh, tanya kenapa?

(Dilarang copy-paste tulisan diatas tanpa seizin penulis asli tulisan ini, yakni JED-ReVoLuTiA)