Kenapa Nge-Blog itu Perlu?

Gue mulai ngeblog dari tahun 2003, namun sejak saat itu gue tidak pernah ngeblog secara konsisten. Ada kalanya gue ngeblog banyak, ada kalanya lagi gue hampir tidak pernah membuat blog post sama sekali. Tahun terajin gue ngeblog itu 2008, dimana gue ngeblog sebanyak 153 kali sepanjang tahun itu, yang berarti hampir tiap hari gue ngeblog. Tahun 2011 kemarin adalah tahun terburuk sepanjang sejarah ngeblog gue karena gue cuma ngepost sebanyak 2 kali. Gue kebanyakan ngetweet, oleh karena itu agak cukup malas untuk menuliskan buah pikiran gue dalam bentuk blog. Dengan twitter, gue mendapatkan respons yang cepat dan instan. Dengan blog, ada cukup banyak yang baca, namun jarang yang mau kasih komentar.

Tahun ini gue berkomitmen untuk mengembalikan semangat ngeblog gue dengan berusaha ngeblog sesering mungkin. Gue mulai dengan strategi ampuh yang terbukti selalu bisa mengembalikan mood nge-blog gue, yakni mengubah tampilan blog gue. That's the first thing I do. Setelah gue merasa puas dengan tampilannya, maka gue pun kembali bersemangat untuk memenuhkan blog ini dengan tulisan-tulisan baru.

Hal kedua yang gue lakukan ialah dengan memanfaatkan momentum dengan berusaha ngeblog sesering mungkin. Target gue cukup fantastis, ngeblog setiap hari. Kenapa? karena kalau gue mau konsisten dalam karir menulis, tentunya gue harus melatih diri gue untuk memproduksi tulisan setiap harinya. Belakangan ini gue cukup lama mengalami writer's block dan menurut kata para penulis-penulis profesional cara mengatasinya ialah dengan membiasakan diri menulis setiap hari, sehingga itu menjadi sebuah habit, akhirnya setelah habit itu timbul, ada mood atau tidak ada mood, kita akan tetap menulis. Kalau gue lately bisa membentuk kebiasaan bermain Sims Social di facebook, kenapa gue ga bisa melakukan yang sama ke blog gue? So, dimulai dengan semangat, berlanjut ke kebiasaan, dan berujung di passion.

Gue mengingatkan diri gue tentang perlunya nge-blog, yakni blog bisa berfungsi sebagai arsip dari perkembangan pemikiran kita. Twitter cukup efektif berfungsi sebagai metode brainstorming namun bukan sebagai arsip. Ada banyak ide brilian yang gue salurkan via twit-twit gue namun sekarang itu semua hilang tanpa terlacak karena twitter tidak menyimpan twit-twit kita untuk waktu yang lama. Tulisan-tulisan di blog gue di masa lalu, terbukti efektif menjadi bahan referensi untuk gue me-recall apa yang pernah gue pikirkan sebelumnya.

Salah satu alasan mengapa menulis You Are LIKEable bisa dilakukan dalam waktu cepat ialah karena gue sudah punya sebagian besar materinya di blog ini. Gue cukup mengumpulkan, membaca, menulis ulang sehingga menjadi sebuah karya yang bermutu. Salah satu alasan mengapa gue belum bisa menyelesaikan naskah sekuelnya, You Are LOVEable, ialah karena ide untuk tulisan-tulisannya datang kepada gue dimasa dimana gue mulai tidak aktif ngeblog. Kalau saja gue tetap konsisten ngeblog selama ini, pasti gue tidak akan perlu menunggu lagi inspirasi untuk memulai karya tulis gue.

Well, itu curhatan gue hari ini. So, keep coming guys to this blog. Kalau mau dapat update blog ini via email juga bisa, caranya simpel, di sebelah kanan ini cari saja kolom follow by email, masukan email elo, lalu klik submit, maka nanti elo akan terima email setiap kali blog ini di update.

Bacaan terkait dari masa lampau:
  • How To Be A True Blogger [LINK]
  • What is Blog Anyway? [LINK

Enter your email address:

Comments

That's what I do now. I'm also building my momentum again.
Anonymous said…
Yup, kalo gw perhatiin banyak banget blogger yang sekarang jarang ngeblog karena keenakan ngetwit tapi sama seperti lo, gw berpendapat bahwa twitter is a good media to share the things and you can get fast responds than in a blog but twitter (for me) is not a really good media to compile all your opinion. So, that's why I still blogging for 2 years (masih lamaan lo ya Jed). Blog itu seru kok. Twitter bisa jadi media untuk mempromosikan blog lo :)
aku baru mule nge-blog lagi. dan dapet banget motivasi bt rajin nge-blog dr postingan ini. thanks ka Jed :D
Anonymous said…
Sama, gue juga ngeblog sejak 2006, tapi angin-anginan. Motivasi ngeblog mulai tumbuh lagi sejak akhir tahun lalu. Ngetwit itu jadi kerikil buat blogger, ibaratnya kenikmatan sesaat.

Ngeblog lagi juga karena banyak gagasan yang seharusnya terekam tapi terbuang percuma di linimasa.
luisology said…
Bisa jadi ini era kebangkitan blogger lg :D